Gambaran Aspek Sosial Budaya Kota Palu
1. Pendidikan
Taraf hidup suatu masyarakat umumnya tercermin dengan kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat, dimana secara umum pendidikan merupakan faktor penentu tinggi rendahnya tingkat sosial dalam masyarakat.
Mengingat bahwa penduduk Kota Palu tergolong penduduk usia muda, yang berarti bahwa umumnya berada pada usia sekolah. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Pada Tahun 2007 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 127 unit sekolah dengan murid sebanyak 5.912 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercantum 5.842 orang, sedangkan rasio antara murid dan Guru TK tahun 2007 di Kota Palu sebesar 21.
Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 179 unit sekolah pada tahun 2007, terdiri dari 63 unit sekolah negeri non inpres, 71 unit sekolah Inpres dan 27 unit sekolah swasta dan 18 Min/Mis. Jumlah sekolah terbanyak terdapat di Kecamatan Palu Barat sebanyak 60 unit. Suatu hal yang menarik dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam hal ini adalah untuk wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun adalah peran serta pihak swasta, hampir 15% dari sekolah yang ada adalah sekolah swasta.
Jumlah murid SD yang tercatat pada tahun 2007 adalah 37.193 orang, atau mengalami penurunan sebesar 17,60 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 58 unit sekolah dengan 17.414 orang murid dan 957 orang guru, dengan rasio antara murid terhadap guru sebesar 11.
Partisipasi pihak swasta dalam dunia pendidikan SLTP sampai saat ini nampaknya masih mempunyai andil yang cukup besar, sekitar 55 persen dari jumlah unit sekolah SLTP yang ada merupakan sekolah SLTP swasta, dengan jumlah murid sebanyak 3.536 orang.
Sebagaimana halnya dengan SLTP, pada tahun 2007 pada jenjang pendidikan SMU juga nampak peranan swasta sangat besar yang ditunjukkan oleh jumlah sekolah swasta yang ada lebih dari 2 kalinya sekolah SMU negeri, namun daya tampung murid dan keberadaan tenaga guru jauh di bawah sekolah-sekolah SMU negeri. Hal yang sama juga terjadi pada SMK, hampir 73 persen dari total SMK yang ada adalah SMK swasta. Pada Tahun 2007 jumlah murid SMU sebanyak 10.353 orang, dengan jumlah guru 514 orang, sedangkan jumlah murid untuk SMK sebanyak 6.060 orang, dengan jumlah guru sebanyak 645 orang. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel pada berikut.
Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru
serta Rasio Murid terhadap Guru Tahun 2007
Jenjang Pendidikan | Sekolah | Murid | Guru | Rasio Murid thdp Guru | |
1 | TK | 127 | 5.912 | 280 | 21 |
2 | SD | 179 | 37.193 | 1.555 | 24 |
3 | SLTP | 58 | 17.414 | 957 | 18 |
4 | SMA | 23 | 10.353 | 514 | 20 |
5 | SMK | 23 | 6 060 | 645 | 11 |
Sumber : KPA 2007 BPS.Kota Palu.
2. Agama
Agama merupakan unsur yang sangat menentukan dalam pembentukan watak dan moral bagi setiap individu maupun kelompok masyarakat secara keseluruhan. Karenanya secara berkesinambungan dalam pembinaannya memerlukan perhatian khusus dari unsur pemerintah, sehingga dapat menciptakan kerukunan hidup.
Kota Palu merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan memeluk agama yang berbeda-beda. Berdasarkan agama yang dipeluknya jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2007, adalah 81,19 persen memeluk agama Islam, 12,71 persen memeluk Agama Kristen, 2,67 persen memeluk agama Katolik, 1,03 persen memeluk agama Hindu dan 2,39 persen pemeluk agama Budha, sebagamana terlihat pada tabel berikut.
Persentase Penduduk berdasarkan agama
Tahun 2003 – 2007
No | Agama | Tahun (% Penduduk) | ||||
2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | ||
1 | Islam | 89,15 | 85,18 | 91,45 | 81,19 | 81,19 |
2 | Kristen Protestan | 5,59 | 9,74 | 5,62 | 12,71 | 12,71 |
3 | Kristen Katolik | 2,98 | 2,56 | 1,77 | 2,67 | 2,67 |
4 | Hindu | 1,51 | 0,99 | 0,65 | 1,03 | 1,03 |
5 | Budha | 0,78 | 1,54 | 0,51 | 2,39 | 2,39 |
Sumber : KPA 2007 BPS.Kota Palu.
Walaupun penduduk sangat heterogen, namun kerukunan hidup beragama nampaknya sangat terjaga dengan baik sehingga hubungan antar umat beragama terjalin dengan mesra. Hal ini terlihat dari tumbuhnya pemeluk agama yang ada.
3. Kesehatan
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu dan penyediaan sarana lainnya.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, maka Puskesmas semakin dirasakan manfaatnya. Pada tahun 2007 di Kota Palu telah terdapat 12 Puskesmas dan 29 Puskesmas Pembantu. Bila dilihat penyebarannya per kecamatan terlihat bahwa pada semua kecamatan telah terdapat minimal dua buah puskesmas, dan puskesmas pembantu paling sedikit terdapat 5 unit yaitu di Kecamatan Palu Timur dan Palu Timur Sedangkan di kecamatan-kecamatan lain jumlah puskesmas pembantu jauh lebih banyak bahkan ada yang mencapai 13 unit, sebagaimana terlihat padfa tabel berikut :
Jenis Fasilitas Kesehatan di Kota Palu Tahun 2007
No | Jenis Fasilitas Ksehatan | Pemerintah | Swasta | Jumlah | |
Daerah | TNI/Polri | ||||
1 | Rumah Sakit | | | | |
| a. Rumah Sakit Umum | 2 | 2 | 4 | 8 |
| b. Rumah Sakit Khusus | 1 | - | 1 | 2 |
2 | Rumah Sakit Bersalin | - | - | 5 | 5 |
3 | Puskemas | | | | |
| a. Puskemas | 12 | - | | 12 |
| b. Puskemas dg RRI | 1 | - | | 1 |
| c. Puskesmas Pembantu | 29 | - | | 29 |
Sumber : KPA 2007 BPS.Kota Palu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar